Masih
teringat jelas apa yang terjadi hari ini, berdua dengan Shania seharian,
memandangi indah danau dan indahnya wajah Shania. Aku tak bisa memejamkan mata
malam itu, terlalu penat rasa ini di dada, rasa cinta ini sungguh menyiksa,
tapi aku takut mengungkapkannya, takut Shania pergi meninggalkanku. Hingga pukul
3 pagi aku belum juga tidur “Aku akan mencoba menghapus cinta ini” pikirku, “Huuufffft”
Aku menghela nafas agar lebih tenang, namun sepertinya tidak terlalu memberikan
efek. Aku pun tertidur karena lelah.
“Kevin,
bangun, sudah pagi, kamu mau tidur sampai kapan!!” Terdengar suara Mama
berteriak dari luar kamar, “Ahh, baru jam 6 juga, baru tidur tiga jam, mata
masih berat nih” jawabku dari dalam kamar. “Cepat bangun, kalo nggak
bangun-bangun Mama siram air nih” kata Mama lagi, “Iya iya”, lalu aku pun
bangkit dari kasur dan berjalan menuju jendela, “Ahh, segar” teringat kembali
raut wajah Shania yang sedang tersenyum, dan hal ini membuat hatiku terasa
sakit.
Setelah
aku mandi dan bersiap akan turun tiba-tiba terdengar Mama berteriak lagi, “Vin,
ada
Jojo nih”, “Jojo ?, Nggak salah dia nyamper sepagi ini” Lalu aku pun turun
menuju ke meja makan untuk sarapan, terlihat di sana ada Jojo “Kamu nggak tidur
ya Jo ?” tanyaku meledek, “Hadeh, sudahlah sarapan ayo berangkat ke kampus,
katanya pengen ketemu Shania” balas Jojo meledek “Ngapain kamu ngikut-ngikut ngetroll”.
Setelah sarapan aku dan Jojo pun berangkat ke kampus. “Langsung ke kelas aja
lah”, “Ya iyalah, kamu kan udah pengen ketemu Shania” Jawab Jojo meledek “Hadeh,
ngetroll lagi” Setelah sampai di kelas terihat Shania sedang ngobrol bersama
teman-temannya, ingin rasanya menyapanya tapi bila aku menyapanya, rasa cinta
ini akan semakin besar, dan akan menyiksaku. Setiap saat selalu kulirik Shania,
namun tidak terlihat Shania membalas lirikanku. Kelas terakhir pun selesai, aku
bangkit dari kursi, bergegas untuk pulang. Setelah keluar dari kelas, rasa
ingin pulang ke rumah hilang, sehingga aku memutuskan untuk ke danau, “Tempat
ini terlalu indah untuk di tinggalkan” batinku. Tiba-tiba dari kejauhan kulihat
Shania berjalan bersama cowok lain, “Heh, siapa dia” batinku, “Ah biarlah,
siapa aku, aku bukan siapa-siapanya” Lalu kupalingkan pandanganku dari Shania
dan kembali menikmati indahnya danau.
Malam
itu setelah aku menyelesaikan semua tugasku, lalu aku pun berbaring di kasur
teringat wajah Shania yang cantik ketika tersenyum, tiba-tiba terlihat nyala
lampu LED hp, akupun segera membukanya, “Hhmmm, Shania, ada apa dia, tumben
banget”, “Malem kev” dia BBM aku, tak biasanya Shania begini, ini merupakan hal
langka, “Malam, ada apa Shan ?”, tidak lama Shania pun membalasnya, “Aku ingin
curhat, kamu mau kan dengar curhatanku”, tiba-tiba perasaan tidak enak pun
menghampiriku, lalu kujawab BBM Shania, “Iya, aku mau shan :D”, lalu Shania BBM
lagi “Dia cool banget Kev, aku naksir sama dia, tapi aku malu” Hati ini hancur,
setelah mengetahui hal ini, “Hhmmm, Shan, biarkan mengalir aja :D sambil kamu
cari tau bagaimana sifatnya” Sepertinya Shania memikirkan jawabanku ini, tiba-tiba
terlihat lagi lampu LED menyala, “Wihh, pinter juga kamu ya :D makasi ya Kev, udah
malem, aku mau tidur dulu ya, papay”. Tak ku balas BBM Shania yang ini, kutaruh
hp ku, lalu aku duduk di kursi dekat jendela, bulan malam itu sangat indah,
langit pun terlihat cerah, “Kenapa rasa cinta ini harus ada di antara kita ?”
pikirku, terlintas kembali kejadian ketika Shania sedang bersama cowok itu tadi
siang, mereka berdua bercanda, dan tertawa bersama, semakin sakit hati ini, semakin
hancur hati ini. Namun semakin ku berusaha menghapus cinta ini, semakin cinta
ini menjadi kuat dan semakin aku menyayanginya.
Kasian nie si kevin :(
BalasHapus