Bel
pulang berbunyi, dan hujan pun reda. Adhe bergegas pulang kerumah karena dia
takut terjebak hujan lagi dan tak bisa pulang. Sesampainya di rumah Adhe masih
penasaran dengan cewek yang memakai payung pink tadi, seharian Adhe gunakan
waktunya untuk memikirkan cewek itu. Paginya Adhe bersiap-siap untuk berangkat
ke sekolah lagi, “Semoga hari ini hujan lagi, agar aku bisa melihat cewek yang
kemarin lagi” Adhe senyum-senyum sendiri, lalu dia pun bergegas berangkat
menuju sekolah.
Sebenarnya
Adhe masih agak mengantuk saat pergi ke sekolah hari ini, karena semalaman Adhe
memikirkan cewek yang dilihatnya di sekolah. Kelas sudah ramai, tapi untung
bangku yang kemarin masih kosong, Adhe duduk disitu lagi hari ini agar bisa
melihat cewek yang kemarin lagi. Hingga siang hujan tak juga turun “Ah apes,
hari ini nggak hujan, nggak bisa liat cewek yang kemaren lagi deh” saat pulang
sekolah tiba-tiba hujan turun dengan derasnya “Huehehe, kayanya saya bakalan
liat cewek yang kemarin lagi nih” pikir Adhe dalam hati, “Ah mana dia, knapa
nggak lewat-lewat lagi” lalu Adhe berjalan ke kantin dan hujan pun sudah agak
reda, Adhe merasa agak lapar karena hari itu sudah agak sore sehingga dia mulai
lapar. Sesampainya di kantin dia pun mulai makan. “Ah kenyang, pulang ah” kata
Adhe setelah selesai makan, namun tiba-tiba hujan turun lagi “Ah apa-apaan ini,
ujan lagi” Adhe terperangkap di kantin. Tiba-tiba keluar cewek dengan payung
pink dari kantin sebelah, dia berjalan sendirian. “Hah!! Cewek yang kemarin”
kata Adhe dalam hati, belum jauh cewek itu jalan tiba-tiba dia terpeleset,
mungkin jalannya licin karena hujan, kelihatannya kakinya agak terkilir, lalu Adhe
langsung pergi menghampiri cewek itu, “Kamu tidak apa-apa ?” tanya Adhe, “Sepertinya
kakiku agak terkilir” jawab cewek itu sambil menahan sakit, “Masih bisa jalan
kan, saya bantu sampai ke UKS ya ?” cewek itu hanya mengangguk, lalu Adhe
memapahnya berjalan hingga ke UKS, untung waktu itu UKS belum tutup, karena
masih ada ekstrakulikuler. Adhe mengambilkan obat untuk kaki cewek itu. “Nama
kamu siapa ?” tanya Adhe, “Frieska” jawabnya dengan singkat, sepertinya dia pemalu.
Beberapa menit berlalu dalam diam, hingga tiba-tiba Frieska berkata “Adhe, bisa
antar saya sampai gerbang sekolah ?” tanya Frieska, “Hhmmm, iya, ayo, tapi
masih hujan ?” “Ya kan ada payung” jawab Frieska “Ah, iya ya, lupa, hehe”
mereka berdua tertawa, “Ayo” ajak Adhe, lalu Adhe pun memapah Frieska berjalan
menyusuri lapangan di bawah guyuran hujan terlindung di bawah payung pink.
Sesampainya di gerbang sekolah ternyata Frieska sudah dijemput oleh ayahnya. “Adhe,
terima kasih ya, ma’af merepotkan kamu” kata Frieska, “Ah tidak apa-apa, cepat
sembuh ya, oh iya, payungnya ?” “Sudahlah, bawa kamu dulu, kamu kan membutuhkan
payungnya, dan biar kita bisa ketemu lagi” kata Frieska sambil tersenyum, lalu mobil
Frieska pun pergi meninggalkan sekolah, Adhe masih memandang mobil itu hingga
mobil itu tak terlihat lagi. “Hari yang indah” kata Adhe lirih sambil
tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar