Jumat, 23 November 2012

Payung Pink

               “Ah hujan!!” keluh Adhe sambil berlari menuju ke kelas, “apa-apaan ini, jam segini udah ujan” ya memang hari itu hujan turun lebih awal, biasanya sore baru hujan namun waktu itu jam 10 pagi dan sudah hujan. Akhirnya Adhe sampai di kelas. “Seharusnya saya ke kantin dulu tadi, ah ntar aja pas istirahat kedua” hari itu Adhe memilih tempat duduk agak belakang dan dekat dengan jendela, agar sewaktu-waktu dia dapat melongok ke jendela, “Ah masih lama ini guru datengnya, apalagi hujan” keluh Adhe lagi, lalu Adhe berjalan mendekati jendela. Kelas Adhe terletak di lantai 2 sehingga dia bisa melihat-lihat ke Lapangan di bawah. Saat dia sedang mengamati sekeliling, tiba-tiba dia melihat cewek memakai payung pink, sesaat dia melongok keatas, mungkin dia melihat apakah masih hujan atau tidak, karena waktu itu hujan agak reda. “Cewek itu manis sekali” pikir Adhe, “Kelas berapa dia ya ?” Adhe bertanya-tanya dalam hati.


                Bel pulang berbunyi, dan hujan pun reda. Adhe bergegas pulang kerumah karena dia takut terjebak hujan lagi dan tak bisa pulang. Sesampainya di rumah Adhe masih penasaran dengan cewek yang memakai payung pink tadi, seharian Adhe gunakan waktunya untuk memikirkan cewek itu. Paginya Adhe bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah lagi, “Semoga hari ini hujan lagi, agar aku bisa melihat cewek yang kemarin lagi” Adhe senyum-senyum sendiri, lalu dia pun bergegas berangkat menuju sekolah.


                Sebenarnya Adhe masih agak mengantuk saat pergi ke sekolah hari ini, karena semalaman Adhe memikirkan cewek yang dilihatnya di sekolah. Kelas sudah ramai, tapi untung bangku yang kemarin masih kosong, Adhe duduk disitu lagi hari ini agar bisa melihat cewek yang kemarin lagi. Hingga siang hujan tak juga turun “Ah apes, hari ini nggak hujan, nggak bisa liat cewek yang kemaren lagi deh” saat pulang sekolah tiba-tiba hujan turun dengan derasnya “Huehehe, kayanya saya bakalan liat cewek yang kemarin lagi nih” pikir Adhe dalam hati, “Ah mana dia, knapa nggak lewat-lewat lagi” lalu Adhe berjalan ke kantin dan hujan pun sudah agak reda, Adhe merasa agak lapar karena hari itu sudah agak sore sehingga dia mulai lapar. Sesampainya di kantin dia pun mulai makan. “Ah kenyang, pulang ah” kata Adhe setelah selesai makan, namun tiba-tiba hujan turun lagi “Ah apa-apaan ini, ujan lagi” Adhe terperangkap di kantin. Tiba-tiba keluar cewek dengan payung pink dari kantin sebelah, dia berjalan sendirian. “Hah!! Cewek yang kemarin” kata Adhe dalam hati, belum jauh cewek itu jalan tiba-tiba dia terpeleset, mungkin jalannya licin karena hujan, kelihatannya kakinya agak terkilir, lalu Adhe langsung pergi menghampiri cewek itu, “Kamu tidak apa-apa ?” tanya Adhe, “Sepertinya kakiku agak terkilir” jawab cewek itu sambil menahan sakit, “Masih bisa jalan kan, saya bantu sampai ke UKS ya ?” cewek itu hanya mengangguk, lalu Adhe memapahnya berjalan hingga ke UKS, untung waktu itu UKS belum tutup, karena masih ada ekstrakulikuler. Adhe mengambilkan obat untuk kaki cewek itu. “Nama kamu siapa ?” tanya Adhe, “Frieska” jawabnya dengan singkat, sepertinya dia pemalu. Beberapa menit berlalu dalam diam, hingga tiba-tiba Frieska berkata “Adhe, bisa antar saya sampai gerbang sekolah ?” tanya Frieska, “Hhmmm, iya, ayo, tapi masih hujan ?” “Ya kan ada payung” jawab Frieska “Ah, iya ya, lupa, hehe” mereka berdua tertawa, “Ayo” ajak Adhe, lalu Adhe pun memapah Frieska berjalan menyusuri lapangan di bawah guyuran hujan terlindung di bawah payung pink. Sesampainya di gerbang sekolah ternyata Frieska sudah dijemput oleh ayahnya. “Adhe, terima kasih ya, ma’af merepotkan kamu” kata Frieska, “Ah tidak apa-apa, cepat sembuh ya, oh iya, payungnya ?” “Sudahlah, bawa kamu dulu, kamu kan membutuhkan payungnya, dan biar kita bisa ketemu lagi” kata Frieska sambil tersenyum, lalu mobil Frieska pun pergi meninggalkan sekolah, Adhe masih memandang mobil itu hingga mobil itu tak terlihat lagi. “Hari yang indah” kata Adhe lirih sambil tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar